Lahir di Versailles, Prancis, pada 14 Maret 1979, Nicolas Anelka menghabiskan masa kecilnya di Trappes, sebuah kota kecil yang terletak di pinggiran barat Kota Paris.
Sebelum menjadi seorang Muslim, Anelka adalah seorang atheis alias tidak percaya adanya Tuhan. Ia bukanlah penganut agama Kristen, seperti yang diperkirakan sebagian orang, karena Anelka pernah benar-benar tidak mempercayai keberadaan Tuhan.
Namun, ketika tidak beragama itulah, dia banyak bergaul dengan temannya dari keluarga Muslim. Dari situlah striker yang kini membela klub Liga Super Cina, Shanghai Shenhua itu mulai tertarik dengan Islam.
“Saya menjadi ‘seorang Muslim’ sejak saya berusia 16 tahun,” kata Anelka kepada majalah Super yang berbasis di Arab Saudi.
Kepada majalah FourFourTwo, juru gedor 33 tahun yang mengantarkan Prancis merengkur tropi Piala Eropa 2000 ini mengungkapkan alasan mengapa memilih Islam. Islam, kata Anelka, adalah cara hidup yang sesuai dengannya.
“Saya merasa nyaman dan tenang dengan agama dan hidup saya hari ini,” ujar pemilik nama Muslim, Abdul Salam Bilal Anelka ini.
Anelka melanjutkan, “Tapi ini adalah masalah pribadi dan saya tidak membicarakan hal itu terlalu sering. Itulah sisi pribadi saya.” Ujar mantan juru gedor Real Madrid, Arsenal dan Manchester City itu.
Striker 33 tahun itu sudah makan asam garam ketatnya persaingan La Liga Spanyol dan Liga Primer Inggris saat memperkuat lima klub Inggris dan Real Madrid. Tapi, ada perbedaan mencolok dari sosok Anelka saat masih memperkuat Arsenal dan Madrid pada akhir 1990-an dengan Anelka yang sekarang.
Ya, Anelka dikenal sebagai pemain yang meledak-ledak dan rewel. Tapi itu dulu dan ia kini sudah berubah. Perubahan itu tampak sekali ketika masih berkostum the Blues Chelsea. Ada apa dengan Anelka? Mengapa sekarang ia lebih bijaksana dan tenang?
Dalam wawancara dengan media di Inggris, striker asal Prancis itu menjawabnya semua perubahan sikapnya tersebut karena dirinya telah memeluk agama Islam.
“Islam banyak membantu saya menjadi tenang, terpusat, dan memiliki moral yang tinggi,” kata Anelka seperti dikutip R-islam.com.
“Saya senang menjadi seorang Muslim, sebuah agama damai dan saya belajar banyak dari Islam,” kata mualaf itu.
Sebelumnya, Anelka sempat menyembunyikan identitas Islam kepada masyarakat. Tidak seperti rekannya di timnas Prancis, Franck Ribery yang selalu berdoa ketika pertandingan dimulai. Anelka hanya diam dan benar-benar menyembunyikan identitas Muslimnya.
“Bagi saya, agama adalah masalah pribadi, tidak perlu diungkapkan kepada publik,” jelas Anelka yang kini menjadi juru gedor tim asal Liga Super Cina, Shanghai Shenhua.
Kemudian, ketika masyarakat sudah tahu identitasnya sebagai penganut ajaran Muhammad SAW, Anelka mulai mengubah sikapnya itu dan cenderung lebih bijaksana. Sejak kapan Anelka masuk Islam?
Ternyata, kepindahanya ke klub Turki, Fenerbahce, setelah memperkuat Manchester City pada 2004 menjadi penyebabnya. Di Turki, ia diyakini mengucapkan dua syahadat kalimat.
Saat itu, Anelka mendapatkan bimbingan untuk memeluk Islam setelah bersentuhan langsung dengan budaya Turki. Sejak saat itu, mantan striker Paris Saint-Germain itu mulai menunjukkan identitas keislamannya.
Memeluk Islam, mengantarkannya pada perubahan positif dalam hidupnya. Mantan bomber Chelsea itu berpendapat, Islam menuntunnya untuk bertindak dengan bijaksana. Tidak lupa, dia menegaskan Islam adalah sumber kekuatan dalam dan di luar lapangan.
“Saya memiliki karier yang sangat sulit, saya kemudian memutuskan untuk menemukan (sebuah) kedamaian. Dan pada akhirnya saya menemukan Islam," tukas mualaf yang memiliki nama Islam, Abdul Salam Bilal Anelka itu mengakhiri.
Sumber: FourFourTwo/Republika
Sumber : http://www.atjehcyber.net/2012/05/perjalanan-nicolas-anelka-menjadi.html#ixzz1wOreGgv7
No comments:
Post a Comment